PRODUKTIVITAS
DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHATANI PADI LOKAL PADA LAHAN TADAH HUJAN DI DESA TUMIH KECAMATAN
WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
(Productivity
and factors affect Local Rice Farming in Rainfed Land in the Village Tumih
of Wanaraya
South Kalimantan)
Hastirullah
Fitrah
Fakultas
pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin
ABSTRACT
This study aims
to determine the technical implementation
of Rainfed Rice
Farming in
the village of Tumih Wanaraya,
to determine the costs, revenues and profits in the rainfed of rice farming the
village of Tumih Wanaraya, to know Factors Affecting the
Production of rainfed rice farms
in the
village of District Tumih Wanaraya.
In This research used the survey method and observation
technique. sampling using simple random sampling technique. In this research
consisted of 300 populations. From each of these respondent farmer to be
sampled 10%, the sample total of 30 people.
The result of the study, indicated that Production obtained
from 30 farmers respondents rice
farming, amounting to 190.00 tonnes with productivity of 2.91 tonnes / ha.
profit of local rice farming in the rainfed,
Tumih village during the production process is Rp 231,699,665.00 with - average of Rp 7,723,322.17 / farmers.
Simultaneously production factors the rice local of rainfed land, the value of F-hit. 0,01
(97.74764)> F-table 0:01 (2.142), whole
of independent variables affecting on dependent variable. Partially
influence of land area (X1) showed highly significant effect on the resulting
production at 99% confidence level, it is seen from the value of t-hit
(3.4479627)> t-tab 12:01 (2,457). Kapur (X2), based on the results of the
regression analysis, these factors greatly influence the production on the 99%
confidence level, for the value of t-hit (3.1487626)> t-tab value of 0:01
(2,457). Fertilizer (X3) this factor showed significant effect on the level of
confidence (95%), the production due to the results of the analysis indicate
that the value of t-hit (1.2520643)> t-table 0.05 (1.697). Manpower (X4),
this factor indicates the effect is not significant to the production level of
95% as the value of t-hit (0.8054875) <t-table 0:05 (1,697).
Key words : Productivity,
Production Factors, Rainfed Land.
PENDAHULUAN
Indonesia telah menyatakan komitmen
untuk melaksanakan aksi-aksi mengatasi kelaparan, kekurangan gizi serta
kemiskinan di dunia. Dalam Millenium Development Goals (MDGs) , ditegaskan
untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrim dan kerawanan pangan di dunia sampai
setengahnya di tahun 2015. Ketahanan pangan yang dibangun di Indonesia,
disamping sebagai prasyarat untuk memenuhi hak azasi pangan masyarakat juga
merupakan pilar bagi eksistensi dan kedaulatan suatu bangsa (Dewan Ketahanan
Pangan, 2006).
Menurut Heru dkk (1995) bahwa kehilangan
atau berubah fungsinya lahan-lahan
produktif untuk pertanian yang ada dipulau Jawa
menjadi jalan raya, bangunan perumahan dan lain-lain mencapai 100.000 Ha
pertahun. Laju kehilangan lahan sawah di Indonesia mencapai 110.000 Ha
pertahun, sementara itu kemampuan mencetak lahan baru hanya mencapai 45.000 Ha
pertahun. Kementerian Pertanian memprediksi, apabila hal ini terus berlanjut,
maka tahun 2015 akan terjadi defisit kebutuhan luas lahan panen seluas 730.000
Ha (Dewan Ketahanan Pangan 2006).
Untuk
itu dalam rangka menjaga stabilitas pangan diindonesia maka perlu adanya bukaan
lahan baru atau memaksimalkan lahan-lahan marginal, lahan tidur agar bisa
memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Sebagai salah satu alternatif maka
dalam penelitian mencoba untuk menelaah produktivitas dan faktor yang
mempengaruhi usahatani padi lokal pada lahan tadah hujan di Desa Tumih
Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala.
Penelitian mempunyai tujuan :
1. Untuk
mengetahui secara teknis Penyelenggaraan Usahatani Padi sawah tadah hujan di
Desa Tumih Kecamatan Wanaraya
2. Untuk
mengetahui biaya, penerimaan dan keuntungan usahatani padi sawah tadah hujan di Desa Tumih
Kecamatan Wanaraya
3. Untuk
Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani padi sawah tadah hujan
di Desa Tumih Kecamatan Wanaraya.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian
ini dilaksanakan di Desa Tumih Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala Propinsi Kalimantan
Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Januari 2012 sampai dengan
selesai dari tahap persiapan sampai dengan penyusunan laporan.
Jenis dan Sumber Data
Data yang diamati dan dianalisa
dalam Penelitian ini meliputi data
primer dan sekunder. Data primer
dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan petani responden yang dibantu dengan
daftar pertanyaan (Questioner) yang telah disediakan. Data sekunder dikumpulkan dari
instasi-instansi pemerintah, yang terkait dalam Penelitian Skripsi ini.
Metode Penarikan Contoh
Penelitian
ini menggunakan metode survei dengan teknik observasi, penarikan contoh
(sampel) secara Acak Sederhana (Simple Random Sampling). Dalam penelitian ini jumlah populasi petani
berjumlah 300 orang dari jumlah populasi tersebut diambil sebanyak 10%, sehingga diperoleh sample
sebanyak 30 orang. Hal ini sesuai dengan
pendapatnya Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1981), bahwa jumlah sample
yang refresentatif atau memenuhi syarat diambil sebanyak 10% dari jumlah
populasi.
Analisis Data
Data
yang diperoleh dianalisis secara tabulasi dengan analisis ekonomi yang
menyangkut biaya, penerimaan, keuntungan, produktivitas dan faktor yang
mempengaruhi usahatani padi sawah tadah hujan di Desa Tumih Kecamatan Wanaraya.
Untuk mengetahui biaya total, secara matematis
ditulis sebagai berikut (Koutsoyiannis, 1985).
TC = TFC + TVC ...................................... (1)
Dimana :
TC = Total Cost / Biaya Total (Rp)
TFC = Total
Fixed Cost / Biaya Tetap Total (Rp)
TVC = Total
Variabel Cost / Biaya Variabel Total (Rp)
Selanjutnya untuk mengetahui penerimaan adalah produksi
dikali dengan harga yang berlaku, secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut (Boediono, 1980)
TR = Q
x P ................................................(2)
Dimana :
TR = Total Revenue / Penerimaan Total (Rp)
Q =
Quantity / Jumlah Produksi (Kg)
P =
Price / Harga Produksi (Rp/Kg)
Setelah penerimaan diketahui, maka dapat pula diketahui
Keuntungan (Net Income) adalah
penerimaan dikurangi dengan biaya total, secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut (Boediono, 1980).
p =
TR -
TC ............................................(3)
Dimana :
p = Net Income /Keuntungan/ (Rp)
TR = Total
Revenue / Penerimaan Total (Kg)
TC = Total
Cost / Biaya Total (Rp)
Untuk
mengetahui produktivitas lahan didekati dengan menggunakan formulasi sebagai berikut
:
APPL
= Y/L …………………………..……..(4)
Dimana :
APPL =
Average
Physical Product
Y = Produksi
(Kg)
L = Luas Lahan (Ha)
Untuk
mengetahui seberapa jauh hubungan dan sumbangan faktor produksi variabel
terhadap produksi diestimasi dengan fungsi produksi Cob-Douglass (Yotopoulus
and Nugent, 1976; Debertin, 1986; Nicholson, 1996). Secara sistematis fungsi
Cobb-Douglas adalah sebagai berikut :
β1
β2 β3 μ
Y = βo. X1 .
X2 . X3 . i
………..…(5)
Dimana
:
Y =
Produksi (Kg)
X1 = Luas Lahan (Ha)
X2 = Kapur
(Kg)
X3 = Pupuk (Kg)
X4 = Tenaga Kerja (HKO)
βo
= Intercept
β ;
1,2,3 = Parameter pengamatan
μi =
Kesalahan Pengganggu (Standart Error)
Untuk memudahkan perhitungan secara statistic maka
model fungsi produksi Cobb-Douglas ditransformasi dalam bentuk Logaritma
Natural (ln) , sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :
LnY =
Lnβo + β1 Ln X1 + β2 LnX2 + β3 LnX3…+
μi...(6)
Asumsi :
1. E (μi/Xi) = 0
2. Tidak ada Autokorelasi ; cov (μi, μj) = E (μi, μj) = 0
i ≠ j ;
3. Heteroskedastis (keragaman μ dari setiap variabel X
tersebar sama) ;
Var (μi/Xi) = E (μi2) = σ2
4. Tidak ada Multikorelasi antar variabel independent (X)
5. Covariance (μi, Xi) = 0 ; E [μi – E (μi)] [ Xi – E (Xi)] = 0
Kemudian
dengan taraf kepercayaan 1 – α , 1 – α/2
dilakukan uji dengan menggunakan t-test dan F-test. Dengan kriteria
sebagai berikut :
1.
Apabila t-test
> t-tab (0,05), maka Ho ditolak, artinya variabel independent tersebut berpengaruh secara nyata terhadap
variabel dependen.
2.
Apabila t-test
< t-tab (0,05), maka Ho ditolak, artinya variabel independent tersebut tidak berpengaruh secara nyata
terhadap variabel dependen.
Untuk
pengujian secara satu persatu variabel penduga digunakan pengujian dengan
menggunakan uji t-student, adapun formulasinya adalah sebagai berikut :
bi
t-hit = ...............................................(7)
Sbi
Keterangan
:
t-hit = Uji
t-student /t-hitung Pengujian satu persatu
bi =
Koefisien Regresi ke i
Sbi =
Keragaman/standar deviasi koefisien regresi ke i
(F-test), kriteria uji F-test adalah sebagai berikut
:
1. Apabila F-test > F-tab
(0,05), maka Ho ditolak, artinya variabel independent tersebut berpengaruh secara nyata terhadap
variabel dependen.
2. Apabila F-test < F-tab
(0,05), maka Ho ditolak, artinya variabel independent tersebut tidak berpengaruh secara nyata
terhadap variabel dependen.
3. Koefisien determinasi (R2)
maka dapat diketahui berapa besar sumbangan variabel independent terhadap
variabel dependen.
Untuk pengujian secara
menyeluruh variabel penduga digunakan pengujian dengan menggunakan uji
F-fisher, adapun formulasinya adalah sebagai berikut :
JKR/(df) k
F-hit = ……...............................(8)
JKS/(df) n – k – 1
Keterangan
:
F-hit=
Uji F (fisher) /F-hitung Pengujian secara keseluruhan
JKR
= Jumlah Kuadrat Regresi
(df)
k = Derajat Bebas regresi
JKS
= Jumlah Kuadrat Sisa
(df)
n – k – 1 = Derajat Bebas sisa untuk
ukuran contoh (n)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produktivitas
Pengukuran produktivitas mengikuti konsep Average Physical Product (APP) yang dikemukakan oleh Doll Orazem
(1984) yakni jumlah produksi dibagi dengan input variabel (lahan), dengan
konsep ini dapat diketahui penggunaan faktor produksi maksimum untuk mencapai
produktivitas maksimum. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa
Luas lahan petani responden untuk usahatani padi lokal lahan tadah hujan di Desa Tumih seluruhnya sebesar
51 Ha dengan rata-rata 1,70 Ha/petani. Produksi yang diperoleh dari usahatani
padi sawah dari 30 petani responden, sebesar 190,00 ton dengan produktivitas
sebesar 2,91 ton/Ha, dilihat dari hasil produksi ini maka usahatani yang
diselenggarakan masih berada dibawah produktivitas hasil penelitian Danu dan
Ismarini (2005), yakni sebesar 3,85 ton/Ha, namun pada penelitian tersebut
varietas yang digunakan adalah varietas unggul (Ceherang).
Analisis Ekonomi Usahatani Padi Lokal Lahan Tadah Hujan
Komponen yang dianalisis dalam analisis ekonomi usahatani padi lokal lahan tadah hujan di Desa Tumih ini adalah mengenai ; biaya yang meliputi biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya variabel (Variabel Cost). Biaya tetap dalam Usahatani padi lokal di Desa Tumih ini melitputi ; biaya Pajak Bumi Bangunan (PBB), Penyusutan Alat, dan Bunga Modal, sedangkan biaya variabel meliputi ; biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja dan Biaya pengolahan tanah menggunakan hand traktor.
Biaya Tetap (Fixed
Cost)
Biaya Pajak Bumi Bangunan (PBB)
Biaya pajak bumi bangunan ini merupakan iuran
tetap yang diwajibkan kepada pemilik lahan untuk dibayarkan kepada pemerintah
daerah setempat besarnya biaya PBB ini mengikuti ketentuan yang berlaku
di Desa Tumih pada umumnya. Biaya
PBB setiap tahunnya sebesar Rp 15.000/Ha/tahun.
Jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Biaya Penyusutan Alat
Perhitungan biaya penyusutan alat perlengkapan dilakukan apabila alat perlengkapan tersebut tidak habis dipakai dalam masa satu kali proses produksi. Alat perlengkapan yang dipergunakan oleh petani responden meliputi : parang, sabit, cangkul, terpal, karung, gumbaan dan hand sprayer, peralatan ini diperoleh petani responden dengan cara membeli. Perhitungan nilai penyusutan alat/perlengkapan berdasarkan metode garis lurus (Straiht Line Method), yakni nilai baru dikurangi nilai sisa dibagi dengan usia ekonomis alat. Biaya total penyusutan alat perlengkapan adalah sebesar Rp 28.310.500 atau rata-rata Rp 943.683,33/petani (Rp 555.107,84/Ha). Jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Bunga
Modal
Modal
yang dipergunakan oleh petani responden di Desa Tumih adalah modal
sendiri. Perhitungan bunga modal
berdasarkan bunga Bank yang berlaku saat
ini yakni 14% per tahun atau 1,17% per bulan.
Perhitungan bunga modal untuk Usahatani padi lokal di Desa Tumih adalah biaya variabel ditambah
dengan biaya pajak bumi bangunan dan
biaya penyusutan alat.
Berdasarkan hasil perhitungan, maka biaya bunga modal untuk Usahatani
padi lokal adalah sebesar Rp 9.187.335,00 rata-rata sebesar Rp 306.224,50/petani
(Rp 180.143,82/Ha). Jelasnya dapat
dilihat pada Lampiran 10.
Dengan
demikian biaya tetap total untuk Usahatani padi lokal di Desa Tumih adalah sebesar Rp 37.752.835,00
atau dengan rata-rata sebesar Rp 1.258,427,83/petani (Rp 740.251,67/Ha). Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10
berikut ini.
Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya Sarana
Produksi
Biaya sarana produksi yang digunakan oleh Petani
dalam Usahatani padi lokal lahan tadh hujan di Desa Tumih meliputi : Sarana
Produksi, Tenaga Kerja dan biaya pengolahan tanah (Hand Tractor). Biaya sarana
produksi ini seluruhnya didapat dengan cara membeli dan diperhitungkan selama 1
tahun, sedangkan biaya tenaga kerja adalah biaya dalam keluarga dan tenaga
kerja luar keluarga. untuk biaya pengolahan tanah menggunakan hand traktor
dengan system sewa, adapun nilai diperhitungkan berdasarkan luas lahan yakni Rp
1.000.000/Ha. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data primer, maka total
biaya sarana produksi Usahatani padi lokal
lahan tadah hujan di Desa Tumih
selama 1 kali proses produksi adalah sebesar Rp 37.387.500,00 atau rata-rata Rp
1.246.250,00/petani (Rp 733.088,24/Ha).
Untuk lebih jelasnya mengenai biaya sarana produksi ini dapat dilihat
pada Lampiran 9.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan petani
dalam Usahatani padi lokal lahan tadah hujan menggunakan tenaga kerja dalam dan
luar keluarga, artinya seluruh kegiatan Usahatani padi lokal lahan tadah hujan
selama proses produksi, dikerjakan oleh tenaga dari dalam keluarga dan tenaga
upahan yang diambil dari luar wilayah Desa Tumih. Kegiatan yang dilakukan,
meliputi persemaian I dan II, penanaman,
panen, pengangkutan, pembersihan dan penjemuran. Perhitungan upah tenaga kerja ini berdasarkan
Hari Kerja Orang (HKO), dimana dalam 1 hari tenaga kerja bekerja selama 7 jam
(Fadholi, 1989) . hasil perhitungan
total biaya tenaga kerja adalah sebesar
Rp 87.210.000,00 atau rata-rata
Rp 2.907.000/petani (Rp 1.710.000/Ha).
Jelasnya lihat Lampiran 9.
Biaya
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yang dilakukan dalam penyelenggaraan usahatni padi local
lahan tadah hujan di Desa Tumih Kecamatan Wanaraya ini adalah menggunakan Hand Tractor, pada saat pembalikan
tanah, namun pada saat pembersihan lahan petani responden pada umumnya dilakukan
secara manual. Perhitungan biaya untuk pengolahan tanah ini berdasarkan luasan
lahan yakni R 1.000.000/Ha. Perhitungan
Biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan tanah ini dalam satu kali proses
produksi adalah sebesar Rp 51.000.000,0 atau rata-rata Rp 1.700.000,00 /petani. Jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 9.
Dengan demikian biaya variabel yang dikeluarkan
petani responden untuk Usahatani padi lokal lahan tadah hujan di Desa Tumih dalam satu kali proses produksi
adalah sebesar Rp 175.597.500,00 atau
dengan rata-rata sebesar Rp 5.853.250,00/petani (Rp 3.443.088,24). Jelasnya
biaya variabel untuk Usahatani padi sawahi
pedaging di Desa Tumih pada Tabel
11 dan Lampiran 6.
Biaya Total (Total
Cost)
Biaya
total (TC) merupakan penjumlahan antara biaya
tetap total dengan baiaya variabel total.
Berdasarkan hasil perhitungan maka biaya total yang dikeluarkan untuk
usahatani padi lokal lahan tadah hujan adalah sebesar Rp 213.350.335 dengan rata-rata Rp 7.111.677,83/petani (Rp
4.183.339,90/Ha). Dari keseluruhan biaya
total tersebut penggunaan yang terbesar dalam usahatani padi lokal lahan tadah
hujan di Desa Tumih adalah untuk biaya
variabel yakni sebesar Rp 175.597.500 (82,30%).
Hal ini disebabkan biaya variabel merupakan biaya yang besarkan kecilnya
akan mempengaruhi produksi dan habis terpakai sedangkan biaya tetap tidak habis
terpakai untuk 1 periode produksi, dan bisa dimanfaatkan untuk proses produksi
selanjutnya. Jelasnya lihat Lampiran 11.
Penerimaan
Produksi yang diperoleh dari usahatani padi lokal
lahan tadah hujan di Desa Tumih dari 30 petani selama satu kali proses produksi
adalah 148.350 Kg Gabah Kering Giling (GKG) rata-rata 4.945,00 Kg/petani. Harga yang berlaku di lokasi penelitian
adalah Rp 3000/kg, dengan demikian penerimaan petani selama satu kali proses
produksi, di Desa Tumih adalah sebesar Rp 445.050.000,00,- atau dengan
rata-rata setiap petani Rp 14.835.000,00 (Rp 8.726.470,00/Ha). Jelasnya dapat
dilihat pada lampiran 11.
Keuntungan (Profit)
Keuntungan adalah selisih antara
penerimaan total dengan biaya total. Berdasarkan hasil pengolahan data primer
maka diperoleh keuntungan usahatani padi lokal lahan tadah hujan di Desa Tumih
selama satu kali proses produksi dari 30 petani responden adalah sebesar Rp
231.699.665,00 atau dengan rata - rata sebesar Rp 7.723.322,17/petani,
keuntungan yang demikian ini cukup besar
karena 1 tahun berusahatani padi local lahan tadah hujan memperoleh keuntungan
sebesar Rp 7.723.322,17/petani dengan demikian dalam 1 bulan menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 1.287.220,36/petani.
jelasnya lihat lampiran 12.
Analisis
Fungsi Produksi
Analisis fungsi produksi padi
sawah pasang surut dengan menggunakan fungsi produksi tipe Cobb-Douglas dan
pengujian asumsi kelinearan disajikan pada Lampiran 7 dan Tabel sidik ragam
disajikan pada Tabel 12 berikut ini.
Tabel
12. Hasil Analisis Regresi Fungsi Produksi
Cobb-Douglas Usahatani Padi
Lokal Lahan Tadah
Hujan Di Desa Tumih
Tahun 2011.
Variabel
|
Koefisien
Regresi
|
Standart Error
|
t-test
|
t-tab
|
Constant
Luas Lahan (X1)
Kapur (X2)
Pupuk (X3)
Tenaga Kerja (X4)
|
5.3355969
0.4536615
0.3232955
0.1759162
0.0859116
|
0.8549404
0.1315738
0.1026738
0.1405009
0.1066578
|
6.2408992
3.4479627
3.1487626
1.2520643
0.8054875
|
-
2,457**
2,457**
1.697*
1,697
|
F-hitung =
97.74764
F-tab
(0,01) = 2.142 (30)
R2 = 0.939902
|
Sumber
: Pengolahan data primer 2012
Keterangan
:**Berpengruh sangat nyata pada taraf
kepercayaan 99%
*Berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95%
Berdasarkan hasil hasil pengolahan
data primer Tabel 12 dapat diketahui bahwa penduga faktor produksi padi
lokal lahan tadah hujan menunjukan nilai
F-hit. 0.01 (97.74764) > F-tabel 0.01 (2,142), berarti
secara keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
dengan kata lain faktor luas lahan, kapur, pupuk dan tenaga kerja (tenker) pada tingkat kepercayaan
99% sangat berpengaruh terhadap produksi padi lokal lahan tadah hujan di Desa
Tumih Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala.
Di lihat dari nilai Koefisien
Determinasi (R-Square) sebesar 0.939902,
dapat diketahui bahwa semua
variable independent yang dimasukan dalam persamaan ini mampu menerangkan variasi produksi sebesar
93.9902%, sedangkan sisanya 6,0098% disebabkan oleh faktor lain yang tidak
dimasukan dalam penelitian ini.
Secara parsial pengaruh faktor
penduga secara rinci adalah sebagai berikut :
1. Luas
lahan (X1), faktor produksi ini menunjukan pengaruh sangat nyata terhadap
produksi yang dihasilkan pada taraf kepercayaan 99%, hal ini terlihat dari nilai
t-hit (3.4479627) > t-tab 0.01 (2,457).
2.
Kapur (X2), berdasarkan hasil analisis regresi, faktor ini menunjukan pengaruh
sangat terhadap produksi pada taraf kepercayaan 99%; karena nilai t-hit (3.1487626) > nilai t-tab 0.01 (2.457).
3.
Pupuk (X3) faktor ini menunjukan pengaruh nyata pada taraf kepercayaan (95%),
terhadap produksi karena hasil analisis menunjukan bahwa nilai t-hit
(1.2520643) > t-tabel 0.05 (1,697).
4.
Tenaga Kerja (X4), faktor ini menunjukan pengaruh tidak nyata terhadap produksi
pada taraf kepercayaan 95% karena nilai t-hit (0.8054875) < t-tabel 0.05
(1,697).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan dilapangan dan analisis data primer mengenai usahatani Padi lokal Lahan Tadah Hujan di Desa
Tumih Kecamatan Wanaraya
Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut ;
1.
Bahwa
secara teknis penyelenggaraan usahatani padi lokal lahan tadah hujan adalah
semi modern, namun dalam memanfaatkan teknologi modern yang saat ini mudah
didapatkan, terutama teknologi pupuk belum sepenuhnya dipahami oleh petani.
2.
Produksi yang
diperoleh dari usahatani padi sawah dari 30 petani responden, sebesar 190,00
ton dengan produktivitas sebesar 2,91 ton/Ha.
3.
Secara
simultan faktor produksi padi lokal
lahan tadah hujan menunjukan nilai F-hit. 0.01 (97.74764)
> F-tabel 0.01 (2,142), berarti secara keseluruhan variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan kata lain faktor luas
lahan, kapur, pupuk dan tenaga kerja
(tenker) pada tingkat kepercayaan 99% sangat berpengaruh terhadap produksi padi
lokal lahan tadah hujan di Desa Tumih
Kecamatan Wanaraya Kabupaten
Barito Kuala.
4.
Secara parsial Luas lahan (X1), faktor
produksi ini menunjukan pengaruh sangat nyata terhadap produksi yang dihasilkan
pada taraf kepercayaan 99%, hal ini terlihat dari nilai
t-hit (3.4479627) > t-tab 0.01 (2,457). Kapur (X2), berdasarkan hasil analisis
regresi, faktor ini menunjukan pengaruh sangat terhadap produksi pada taraf
kepercayaan 99%; karena nilai t-hit (3.1487626) > nilai t-tab 0.01 (2.457).
Pupuk (X3) faktor ini menunjukan pengaruh nyata pada taraf kepercayaan (95%),
terhadap produksi karena hasil analisis menunjukan bahwa nilai t-hit
(1.2520643) > t-tabel 0.05 (1,697). Tenaga Kerja (X4), faktor ini menunjukan
pengaruh tidak nyata terhadap produksi pada taraf kepercayaan 95% karena nilai
t-hit (0.8054875) < t-tabel 0.05 (1,697).
Saran
1.
Penelitian
yang akan diharapkan meneliti variabel lain yang tidak termasuk dalam veriabel
penelitian ini.
2.
Untuk
membantu masyarakat (petani) dalam hal berusahatani padi lokal lahan tadah
hujan maka perlu adanya adopsi teknologi , biologi maupun mekanis.
3.
Perlu
adanya perbaikan dibidang budidaya dalam hal penentuan waktu tanam, varitas
yang digunakan.
4.
Perlu
adanya perhatian yang serius dari instansi terkait, untuk mengaktifkan petugas
penyuluh.
DAFTAR
PUSTAKA
Alihamsyah,T,2005.
Pengembangan Lahanrawa Lebak untuk Usaha pertanian,Balittra Banjarbaru.
Baiquni, M. dan
B.Y.Candra. 1999. Aplikasi Metode PRA (Participatory Rural Appraisal) pada
Pemanfaatan Lahan di Desa Tirtohargo, Kabupaten Bantul dalam Jurnal manusia dan
Lingkungan Nomor 18, Tahun VI, hal 39-53, 1999.\
Chambers, R.
1996. PRA (Participatory Rural Appraisal) Memahami Desa Secara
Partisipatif. Kanisius. Yogyakarta.
Dillon.,J.L.
dan J.B., Hardaker 1983. Farm Management Research For Small Farmer Develovment.
FAO of The Unite Nation : Rome.
Dinas
Petanian Provinsi Kalimantan Selatan. 2009 Angka Tetap Kalimantan Selatan,
DIPERTA Kalsel.
Danu IsmadiS.
dan Rismarini Zuraida.2005.
Usahatani Lahan Tadah Hujan untuk
mendukung Ketahanan di Kalimantan
Selatan ( Kasus di Desa Jambu hilir Kec.
Kandangan Kab Hulu Sungai Selatan).
Peneliti BPTP Kalimantan Selatan 2005.
Gujarati.,D.N.
1995. Basic Econometrics. Third Edition.McGraw-Hill International Editione,
Economic series.
Koutsoyiannis, 1985. Modern
Microeconomics. Second Edition. MacMillan
Masri
Singarimbun. Dan Sofyan Effendi. 1981. Metode Penelitian Survai. LP3ES.
Jakarta.
Muchdarsyah Sinungan, 2003, Produktivitas dan Pendapatan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta.
Salladien,
1996., Dasar-Dasar Kependudukan. Universitas Brawijaya Malang
Soekartawi.
1994. Pembangunan Pertanian dan Aplikasinya.
CV. Rajawali, Jakarta.
Soekartawi.
1995. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian dan Aplikasinya. CV. Rajawali, Jakarta.
Subiyakto
Sudarmo. 1992. Pengendalian Serangga Hama Padi. Kanisius.
Suherman
Rosyidi, 2001. Pengantar Teori Ekonomi (Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro
dan Makro) Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Yandianto.,
2003. Bercocok Tanam Padi. M2S Bandung anggota IKAPI.
Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500.000.000.000 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.
ReplyDelete