jurnal jagung hastirullah fitrah

 on Wednesday 12 February 2014  



EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI  DAN KELAYAKAN  USAHATANI JAGUNG MANIS
(Zea  mays saccharata L)  DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA 
KOTA BANJARBARU

(Efficiency Factor Of Production And Feasibility Sweet Corn Farming
In The Village Landasan Ulin Utara  of Banjarbaru)


Hastirullah Fitrah

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine efficient use of production factors and to determine the feasibility of sweet corn farm in the Village of Landasan Ulin Utara.  
This study uses a survey by observation techniques, random sampling technique, farmers which grow corn population of 60 people and is taken as a sample of 30 people (50%).
estimate of production factors Sweet Corn farming show the value of the F-stat. 0:01 (39.67753)> F-table 0:01 (2.142), mean overall effect of independent variables on the dependent variable, in other words land factor, Manure, Fertilizer NPK and Drug extremely influential on the level of confidence of 99% of the production at the Sweet Corn The village Landasan Ulin Utara.
Coefficient of determination value of 0.863916, it can be seen that all which independent variables included in the equation is able to explain the variation in the production of 86.3916%, 13.6084% while the rest is caused by other factors not included in this study.
Land area (X1), the value of t-stat (-0.9713889) <t-tab 00:05 (1.967). Regression coefficient that indicates the elasticity of production of -0.0642614, elasticity value is negative, is in the region III irrational and inefficient due to the elasticity of value of production less than 0.
Manure (X2), t-stat value of 0.8394879 <value t-tab 00:05 (1697), the value of the regression coefficient of 0.0867782, the value of production elasticity is positive which is in phase II (0 ≤ bi ≤ 1), means that it is technically manure used efficiently.
NPK fertilizer (X3) t-stat value (3.2772408) <t-table 0:01 (2,457), NPK fertilizer value of the regression coefficient of 0.4132778, the elasticity is positive on 0 ≤ bi ≤ 1 (Phase II) NPK fertilizer is technically efficient. Drugs (X4), the elasticity of production is positive means the use of factors of production of drugs is technically efficient (0 bi 1).
Sweet corn farm in the Village Landasan Ulin Utara feasible for be developed, because the feasibility value greater than 1 (RCR> 1), for every USD 1 invested or spent in sweet corn farm will generate revenue of Rp 1.56 and a profit of Rp 0,56.

Key words :  Efficiency, Production Factor, Feasibility 


PENDAHULUAN

Latar Belakang


Jagung manis merupakan jenis jagung yang belum lama dikenal dan baru dikembangkan di Indonesia. Jagung manis semakin populer dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa. Selain itu, umur produksinya lebih singkat (genjah), sehingga sangat menguntungkan untuk diusahakan (Rahmi dan Jumiati, 2007).
Kebutuhan akan tersedianya jagung manis semakin tahun semakin meningkat. Berdasarkan data dari BPS (2011), pada tahun 2008 – 2010, ekspor jagung manis mengalami penurunan sebesar 17.25% per tahun, sedangkan impor jagung manis mengalami peningkatan sebesar 6.26% per tahun. Hal ini menandakan bahwa produksi jagung manis nasional belum dapat mencukupi permintaan pasar.
Pada saat sekarang ini tersedianya faktor produksi pertanian tidak menjamin adanya peningkatan produksi, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi produktivitas pertanian diantaranya, ketersedian lahan pertanian yang saat ini terus mengalami penurunan yang disebabkan oleh alih fungsi lahan pertanian menjadi fungsi yang lainnya, seperti ; perumahan, jalan raya, perkebunan dan pertambangan.  Menurut Heru (1996) bahwa diperkirakan kehilangan lahan pertanian yang produktif dipulau jawa dan sumatera mencapai 100.000 Ha per tahun. Penggunaan pupuk anorganik yang melebih ketentuan atau melebihi ambang batas  yang dianjurkan sebagai akibatnya lahan-lahan pertanian akan mengalami kejenuhan berat dan penurunan  produktivitas (Karwan, 2003).  
Menurut Benu dkk (2011) bahwa penggunaan faktor produksi dan penerapan teknologi memegang peranan penting dalam peningkatan produksi, kurang tepatnya penerapan dan penggunaan teknologi seperti teknologi pupuk dan obat-obatan, maka akan menjadikan rendahnya produksi dan tingginya biaya produksi, untuk menetapkan teknologi atau faktor produksi secara optimal perlu diketahui faktor produksi mana yang harus ditambah atau dikurangi.
Kelurahan Landasan Ulin merupakan salah satu kelurahan yang ada di kota Banjarbaru propinsi Kalimantan Selatan, Kelurahan ini merupakan daerah pertanian dan industri, sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian, terutama usahatani jagung manis, dalam berusahatani jagung masyarakat Kelurahan landasan ulin sudah mengadopsi teknologi, seperti pupuk, obat-obatan dan lain sebagainya, namun pada kenyataannya, petani hanya sebatas melaksanakan saja tanpa ada perhatian atau pemahaman tentang kebutuhan pupuk yang optimal dan tidak pernah menganalisis secara ekonomi yang penting bagi petani, menanam, memelihara dan panen. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti mengamati tentang efisiensi penggunaan faktor produksi dan kelayakan usatani jagung pada kelurahan tersebut.     

Identifikasi Masalah
Sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan pangan, sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, maka perlu adanya peningkatan produksi, terutama produksi tanaman pangan, namun peningkatan produksi ini terkendala oleh berbagai faktor diantaranya makin sempitnya luas lahan pertanian, sebagai akibat alih fungsi lahan yang perkembangannya makin pesat, makin berkurangnya kesuburan tanah, sebagai akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebihan seperti pupuk dan obat-obatan, serta kurangnya pemahaman petani dalam menerapkan  faktor produksi sehingga petani tidak mengetahui efisien atau tidaknya usahatani yang diselenggarakan yang berakibat pada makin besarnya biaya usahatani. Pada umumnya petani orientasi pada produksi, tidak mengetahui faktor produksi tersebut sudah optimal atau belum.   

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dalam penelitian ini merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.                  Bagaimana Efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani jagung di Kelurahan Landasan Ulin dapat dioptimalkan ?
2.                  Bagaimana kelayakan usahatani jagung di Kelurahan Landasan Ulin Utara ?

Batasan Masalah

Agar Penelitian ini tidak keluar dari Permasalahan yang diamati maka perlu ada pembatasan masalah yakni ; Produksi yang diambil selama 1 (satu) kali proses produksi yaitu panen pada tahun 2010.

Tujuan 

1.      Untuk mengetahui efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani jagung manis di Kelurahan Landasan Ulin Utara ?
2.      Untuk mengetahui Kelayakan usahatani jagung di Kelurahan Landasan ulin Utara.

Kegunaan
1.         Sebagai masukan bagi petani atau masyarakat di Kelurahan Landasan Ulin Utara ;
2.         Sebagai bahan informasi bagi petani dan pemerintah untuk langkah-langkah selanjutnya dalam usaha pembangunan dan pembangunan daerah.
3.         Sebagai bahan pertimbangan petani dan pemerintah dalam memilih alternatif cabang usahatani yang akan dikelola.


METODOLOGI

Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Waktu pelaksanaan selama 3 (dua) Bulan yakni dari bulan juni sampai dengan bulan Agustus 2011. 

Data dan Sumber Data
            Data yang diamati dan dianalisa dalam penelitian meliputi data primer dan sekunder.  Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan petani responden yang dibantu dengan daftar pertanyaan (Questioner) yang telah disediakan.  Data sekunder dikumpulkan dari instansi - instansi pemerintah, yang terkait dalam penelitian ini.

Metode Penarikan Contoh
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik observasi, penarikan contoh (sampel) menggunakan teknik acak sederhana (Simple Random Sampling), dimana setiap petani mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sample.  Populasi petani yang menanam jagung berjumlah 60 orang dan diambil sebagai sample sebanyak 30 orang (50%).

Analisis Data

            Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi kuadratik dan Efesiensi penggunaan faktor produksi.  untuk menganalisis adanya keterkaitan antara variable dependen dan beberapa variable independent, dan mengetahui elastisitas produksi menurut Gujarati (1995) dapat didekati dengan analisis dengan model fungsi produksi Cobb-Douglas, model persamaan ini digunakan karena akan menghasilkan koefisien regresi yang juga sekaligus menunjukan nilai elastisitas.  Secara matematis model fungsi produksi tersebut :

                  β1         β2        β3     μ
Y = βo. X1             . X2     . X3     . i   …(1)  
Keterangan : 
                Y   =  Produksi  (Kg)
                X1 =  Luas Lahan (Ha)
                X2 =  Pupuk Kandang  (zak)
                X3 =  Pupuk NPK (Kg tongkol segar)
                X4 =  Pupuk NPK Phoska (Kg)
            βo  =  Intercept
                β  ;  1,2,3 = Parameter pengamatan
                μi   =  Kesalahan Pengganggu (Standart Error)

Untuk memudahkan perhitungan secara statistik maka model fungsi produksi Cobb-Douglas ditransformasi dalam bentuk Logaritma Natural (ln) , sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

   LnY = Lnβo + β1 Ln X1 + β2 LnX2  + β3 LnX3   +  μi  … (2) 

Asumsi :
1.    E (μi/Xi) = 0
2.    Tidak ada Autokorelasi ; cov (μi, μj) = E (μi, μj) = 0 i ≠ j ;
3.    Heteroskedastis (keragaman μ dari setiap variabel X tersebar sama) ; Var (μi/Xi) = E (μi2) = σ2
4.    Tidak ada Multikorelasi antar variabel independent (X)
5.    Covariance (μi, Xi) = 0 ; E [μi – E (μi)]  [ Xi – E (Xi)] = 0

            Kemudian dengan taraf kepercayaan 1 – α , 1 – α/2  dilakukan uji dengan menggunakan t-test dan F-test. Dengan kriteria sebagai berikut : 
1.        Apabila t-test > t-tab (0,05), maka Ho ditolak, artinya variabel independent  tersebut berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen.
2.        Apabila t-test < t-tab (0,05), maka Ho ditolak, artinya variabel independent  tersebut tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen.
           
Fungsi produksi Cobb-Douglas dapat sekaligus dapat mengetahui elastisitas produksi ; dimana koefisien regresi merupakan elastisitas produksi Ep = bi. Elastisitas produksi adalah persentasi perubahan dari output sebagai akibat adanya persentasi perubahan input. Efisiensi faktor-faktor produksi dapat dicapai apabila nilai produk marginal sama dengan harga faktor produksi (Soekartawi, 1995), secara matematis ditulis sebagai berikut :



bá¿©. Pá¿©
                = P X   …………………(5)  
     X
Keterangan :

         bá¿©. Pá¿©
             = Nilai Produk Margina (NPM)
  X
b          =  Elastisitas Produksi
á¿©         =  Produksi Rata-rata
X         =  Faktor Produksi Rata-rata
Pá¿©       =  Harga Produksi Rata-rata
PX       = Harga Faktor Produksi rata-rata

  Untuk mengetahui kelayakan usahatani jagung konsep Return Cost Ratio (RCR) membandingkan antara penerimaan total (Total Revenue) dengan Biaya Total (Total Cost). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : (Fadholi, 1989),
        TR
RCR =                             ………………(6)
                    TC
Dimana :
RCR       = Return Cost Ratio
TR          = Total Revenue / Penerimaan Total (Rp)
TC          = Total Cost / Biaya Total (Rp)    

Kriteria Uji :

1.      Apabila RCR > 1, Maka usahatani jagung  layak diusahakan
2.      Apabila RCR < 1, maka usahatani jagung tidak  layak diusahakan

Definisi  Operasional

1.      Produksi adalah jumlah semua hasil tanaman padi  yang diperoleh selama 1 periode pemeliharaan, dihitung dengan satuan kilogram (Kg)
2.      Produktivitas adalah perbandingan antara produksi dengan input yang digunakan (ton/ha) ;
3.      Luas lahan, adalah variabel independen (X1) yakni ; luas lahan yang digunakan oleh petani dalam usahatani padi dengan satuan hektar
4.      Elastisitas produksi adalah persentasi perubahan dari output sebagai akibat perubahan input.
5.      Nilai Produk Marginal adalah perkalian antara elastisitas produksi, produksi rata-rata dan harga produksi rata-rata dibagi dengan faktor produksi rata-rata
6.      Efisiensi adalah perbandingan antara nilai produk marginal dengan harga faktor produksi
7.      Pupuk Kandang variabel independen (X2) adalah pupuk organik dari kotoran hewan (sapi, ayam dan kambing), satuan zak (50 Kg) dan harga dengan satuan Rupiah.
8.      Pupuk NPK Phonska variabel independent (X3) adalah jenis pupuk yang digunakan oleh petani, dalam analisis di hitung mengenai jumlah dengan satuan Kg dan Harga dalam satuan Rupiah.
9.      Obat-obatan (Furadan) variabel independent (X4) adalah obat yang digunakan untuk mencegah biji /benih yang ditanam sebagai akibat serangan semut, dihitung mengenai jumlah dengan satuan Kilogram dan harga dengan satuan Rupiah.
10.  t-hitung , adalah pegujian pengaruh masing –masing varibel independen terhadap variabel denpenden  
11.  F-hitung adalah pengujian pengaruh secara secara keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen.
12.  Koefisien determinasi (R- square) adalah seberapa besar sumbangan variabel independen terhadap dependen.    

Produksi jagung manis di Kelurahan Landasan Ulin Utara adalah sebesar 77.650 Kg Tongkol Segar.  Produksi ini diperoleh dari 30 petani responden dengan total luas lahan sebesar 10,286 Ha, dengan produktivitas sebesar 7,549 Kg Tongkol segar. Produktivitas ini cukup besar karena


Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi
            Analisis fungsi produksi Jagung Manis dengan menggunakan fungsi produksi tipe Cobb-Douglas dan pengujian asumsi kelinearan disajikan pada Lampiran 7 dan Tabel sidik ragam disajikan pada Tabel  berikut ini.

Tabel 13. Hasil Analisis Estimasi Fungsi Produksi Cobb-Douglas
                Usahatani Jagung   Manis Di Kelurahan Landasan Ulin Utara
              Tahun 2011.

Variabel
Koefisien Regresi
Standart Error
t-test
t-tab

C
LnX1(Luas Lahan)
LnX2 (Pupuk Kandang)
LnX3 (Pupuk NPK)
LnX4 (Obat-obatan)

 
  5.3294016
-0.0642614
0.0867782
0.4132778
0.6545695


0.4776890
0.0661541
0.1033704
0.1261054
0.1987414

11.156635
-0.9713889
0.8394879
3.2772408
 3.2935737

-
   1.697
   1.697
   2,457**
   2,457**
F-stat               =  39.67753
F-tab (0,01)     =  2.142 (30)
R2                    =  0.863916
Sumber : Pengolahan data primer 2011
Keterangan : ** Berpengruh Sangatnyata pada taraf  kepercayaan 99%
                         
            Berdasarkan hasil hasil pengolahan data primer Tabel 13 dapat diketahui bahwa penduga faktor produksi Jagung Manis menunjukan nilai F-stat. 0.01 (39.67753) > F-tabel 0.01 (2,142), berarti secara keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan kata lain faktor luas lahan, Pupuk Kandang, Pupuk NPK dan Obat-obatan sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan 99% terhadap produksi Jagung Manis di Kelurahan Landasan Ulin Utara.
            Di lihat dari nilai Koefisien Determinasi (R-Square) sebesar 0.863916,  dapat diketahui bahwa  semua variable independent yang dimasukan dalam persamaan mampu menerangkan variasi produksi sebesar 86.3916%, sedangkan sisanya 13,6084% disebabkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.
            Secara parsial pengaruh faktor penduga secara rinci adalah sebagai berikut :
1.      Luas lahan (X1), faktor produksi ini menunjukan pengaruh tidak nyata terhadap produksi yang dihasilkan pada taraf kepercayaan 95%, hal ini terlihat dari nilai           t- stat (-0.9713889) < t-tab 0.05 (1,967). Nilai koefisien regresi yang menunjukan elastisitas produksi sebesar  -0.0642614,, hal ini menunjukan bahwa apabila menambah luas lahan sebanyak 100% maka akan menurunkan produksi sebesar   -6,042614%. Nilai elastisitas bernilai negatif, berada pada daerah III irrasional dan tidak efisien karena Nilai elastisitas produksi kurang dari 0.
2.      Pupuk Kandang(X2), berdasarkan hasil analisa, faktor ini menunjukan pengaruh tidak nyata terhadap produksi pada taraf kepercayaan 95%;  dimana nilai t-stat 0,8394879 < nilai t-tab 0.05 (1.697), nilai koefisien regresi sebesar 0.0867782, hal ini berarti bahwa nilai koefisien ini menunjukan nilai elastisitas produksi, apabila pupuk kandang ditambah sebesar 100% maka akan menaikan hasil sebesar 8,67782%.  Hal ini menunjukan bahwa elastistas produksi bernilai positif yang berada pada fase II (0 ≤ bi ≤ 1), berarti secara teknis pupuk kandang dimanfaatkan  secara efisien.
3.      Pupuk NPK (X3) faktor ini menunjukan pengaruh sangat pada taraf kepercayaan (99%) terhadap produksi karena hasil analisis menunjukan bahwa nilai t-stat (3.2772408) < t-tabel 0.01   (2,457), nilai Koefisien regresi pupuk NPK sebesar 0,4132778, menunjukan bahwa penambahan pupuk sebesar 100% maka akan meningkat produksi sebesar 41.32778, elastisitas bernilai positif berada pada        0 ≤ bi ≤ 1 (Fase II) dengan demikian bahwa pemberian pupuk NPK secara teknis efisien. 
4.      Obat-obatan (X4), faktor ini menunjukan pengaruh sangat nyata terhadap produksi pada taraf kepercayaan 99% karena nilai t-stat (3.2935737) < t-tabel 0.01 (2.457), nilai koefisien regresi (bi) sebesar 0.6545695, hal ini menunjukan apabila obat-obatan ditambah 100%, maka akan meningkat produksi sebesar 65,45695%,  elastisitas produksi bernilai positif berarti penggunaan faktor produksi obat-obatan secara teknis efisien (0 ≤ bi ≤ 1). 

Kelayakan Usahatani Jagung Manis
            Kelayakan merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan penilaian kelayakan berdasarkan kriteria apabila nilai perbandingan tersebut lebih besar dari 1 maka secara ekonomi suatu usaha yang diselenggarakan layak, apabila nilai perbandingan tersebut kurang dari 1 maka secara ekonomi usaha yang diselenggarakan tidak layak dan apabila nilai perbandingan tersebut sama dengan 1 maka usaha yang diselenggarakan dalam keadaan titik inpas. Berdasarkan hasil analisa usahatani jagung manis di Kelurahan landasan Ulin Utara nilai kelayakan rata-rata sebesar 1,56, hal ini menunjukan bahwa usahatani tersebut layak untuk diusahakan, karena nilai kelayakan lebih besar dari 1 (RCR > 1), karena setiap Rp 1 yang diinvestasi atau dikeluarkan dalam usahatani jagung manis akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,56 dan keuntungan sebesar Rp 0,56. 

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan analisis data primer mengenai usahatani Jagung Manis di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ;
  1. Bahwa secara teknis penyelenggaraan usahatani Jagung Manis semi modern, namun dalam memanfaatkan teknologi modern yang saat ini mudah didapatkan, terutama teknologi pupuk belum sepenuhnya dipahami oleh petani.
  2. Produksi yang diperoleh dari usahatani Jagung Manis di Kelurahan Landasan Ulin Utara dalam 1 kali proses produksi adalah sebesar 77.650  Kg tongkol segar atau sebesar 7.546 ton, dengan rata-rata 2.588,33 Kg tongkol segar /petani dengan produktivitas 2.64 ton tongkol segar.
3.      Secara keseluruhan factor produksi yang dipergunakan dalam penelitian berpengaruh nyata terhadap produksi, namun secara parsial,  faktor produksi luas lahan (X1), tidak berpengaruh nyata terhadap produksi dan tidak efisien, sementara faktor produksi pupuk kandang (X2) berpengaruh nyata terhadap produksi dan efisien serta  faktor produksi pupuk NPK (X3) dan Obat-obatan (X4) berpengaruh sangat nyata terhadap produksi dan efisien.
  1. Usahatani jagung manis yang diselengggarakan di Kelurahan landasan ulin berdasarkan hasil analisa secara ekonomi layak untuk diusahakan. 
Saran
1.      Penelitian yang akan diharapkan meneliti variabel lain yang tidak termasuk dalam veriabel penelitian ini.
2.      Untuk membantu masyarakat (petani) dalam hal berusahatani Jagung Manis maka perlu adanya adopsi teknologi , biologi maupun mekanis.
3.      Perlu adanya perbaikan dibidang budidaya dalam hal penentuan waktu tanam, varitas yang digunakan.
4.      Perlu adanya perhatian yang serius dari instansi terkait, untuk mengaktifkan petugas penyuluh.

DAFTAR PUSTAKA

Benu Olfie ., L.,Suzana., Joachim.,N.,K. Dumais dan Sudarti 2011. Analisis Effisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Padi Sawah di Desa Mapuya Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondow.

Heru., S. Yusuf Maamun dan Rahmadi Ramli.1996. Komoditas unggulan                    Lahan Pasang Surut pada Era Perdagangan Bebas dan            Pengembangannya. Balitra Banjarbaru.           

Fadholi Hernanto. 1989. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Seri Pertanian. Jakarta  

Gujarati.,D.N. 1995. Basic Econometrics. Third Edition.McGraw-Hill International Editione, Economic series.

Soekartawi. 1995. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian dan Aplikasinya.   CV. Rajawali, Jakarta.
Subiyakto Sudarmo. 1992. Pengendalian Serangga Hama Jagung Manis. Kanisius.
Suherman Rosyidi, 2001. Pengantar Teori Ekonomi (Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro) Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Yandianto., 2003. Bercocok Tanam Jagung Manis. M2S Bandung anggota IKAPI.
jurnal jagung hastirullah fitrah 4.5 5 Unknown Wednesday 12 February 2014 EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI   DAN KELAYAKAN   USAHATANI JAGUNG MANIS ( Zea   mays saccharata L )   DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA   ...


1 comment: